Menguasai Permainan Uang Dan Menang

Investment / 26 September 2008

Kalangan Sendiri

Menguasai Permainan Uang Dan Menang

Puji Astuti Official Writer
4646

Jika bicara menggunakan uang, tidak terlalu banyak orang yang bisa mengendalikan diri dalam penggunaannya. Bahkah orang yang telah mencapai kekayaan hingga pada tingkat multi jutawan. Orang-orang miskin bergelut untuk mencari lebih banyak untuk bertahan hidup, begitu juga orang kaya, bergumul mencari lebih banyak untuk kepuasan.

Namun ada sebuah kunci untuk menguasai permainan uang ini, sehingga uang tidak mengendalikan kehidupan tapi kita yang mengendalikan uang untuk melayani kehidupan kita. Hal ini jika dilakukan orang yang belum mencapai kemakmuran, dia akan mengalami kesejahteraan. Dan bagi yang telah kaya raya dia akan mengalami ketenangan dan kebahagian.

Hal ini merupakan rahasia para milyuner untuk mempertahankan kesuksesannya. Sebuah kata yang bernama ‘tithing'. ‘Tithing' yang asal katanya adalah tithe dalam kamus Inggris - Indonesia diartikan sebagai: semacam zakat, sepersepuluh dari penghasilan (yang diberi ke gereja). -kki. Berzakat.

Thiting ada dua jenis. Dalam definisi keuangan adalah menyumbang 10 persen dari penghasilan kotor Anda pada gereja dimana Anda bertumbuh ataupun organisasi sosial yang karya sosialnya ingin Anda dukung. Jenis kedua adalah thiting waktu, ini adalah dimana Anda memberi waktu Anda untuk melayani sesama baik dalam ibadah gereja ataupun menjadi relawan dalam lembaga-lembaga sosial.

Ada sebuah cerita yang menginsirasi tentang hal ini. Ini adalah kisah Robert Allen, penulis buku best seller dari Nothing Down dan The One Minute Millionare. Robert yang sering dipanggil Bob dulu tidak pernah melakukan tithing. Hingga suatu hari dia kehilangan segalanya dan tidak memiliki apa-apa. Ia berkata pada dirinya sendiri, "Dulu aku punya begitu banyak uang. Seharusnya aku adalah sang guru yang mengajari orang menjadi kaya. Kemana perginya semua uang itu? Aku pasti telah melakukan sesuatu yang salah.

Akhirnya Bob berupaya kembali dari nol untuk meraih kemakmuran. Tapi sepanjang perjalanannya, ia mendapat pelajaran berharga: Hanya ada dua pilihan, katanya kepada diri sendiri, percaya pada tithing atau tidak. Jika percaya, aku akan melakukannya setiap minggu. Aku akan menghitung pemasukanku minggu ini dan menulikan cekku minggu ini.

Ketika ia giat melakukan tithing, tiba-tiba sebuah dunia baru terbuka baginya. Meskipun utang-utangnya nyaris tak bisa dilunasi, ia lebih mensyukuri apa yang dimilikinya. Tak lama kemudian, berbagai peluang mulai menghampirinya. Sekarang, kata Bob, ia punya begitu banyak peluang sehingga dibutuhkan 10 kali kehidupan unuk memanfaatkannya.

Tapi bukti yang lebih kuat dibanding kisahnya sendiri adalah caranya mengilhami orang lain untuk melakukan tithing. Ia ingat ada seorang perempuan yang pernah menghampirinya dan mengeluh,"Suami saya dan saya tidak bisa melakukan tithing. Kami nyaris tak bisa membayar angsuran hipotek kami. Gaya hidup kami menghabiskan biaya $ 5000 per bulan. Tidak tersisa uang di akhir bulan."

Hal ini lah nasihat yang disampaikan Bob, "Anda tidak melakukan tithting karena ingin memperoleh sesuatu. Anda sudah begitu terberkati, tak ada cara didunia ini untuk membalas semuanya itu. Ada enam miliar orang dimuka bumi ini yang bersedia memberikan ginjal kirinya untuk bertukar tempat dengan Anda. Anda melakukan tithing karena rasa syukur yang Anda rasakan atas karunia serta gaya hidup menakjubkan yang Anda peroleh."

Bob tidak pernah mengharapkan apapun ketika melakukan tithing, karena ia sekarang menyadari jendela surga sudah terbuka baginya. Ia melakukan tithing karena ia sudah menerima berkat Tuhan.

Ini adalah satu-satunya cara menang dalam permainan uang dalam kehidupan ini. Memberi adalah cara kita untuk belajar agar tidak menjadi tamak akan uang. Dan perpuluhan dan persembahan adalah cara Tuhan untuk mengajarkan hal itu kepada kita. Prinsip mengenai uang itu adalah seperti kata bijak yang pernah dikatakan Junior Murchison ini, "Uang itu seperti pupuk kandang. Jika disebarkan ke sekeliling, manfaatnya banyak. Tapi jika ditumpuk di satu tempat, baunya busuk sekali."

Mencoba menahan apa yang Anda terima dari Tuhan hanya untuk Anda nikmati sendiri hanya akan menghambat berkat Tuhan mengalir dalam hidup Anda. Karena uang itu prinsipnya seperti aliran sungai, jika Anda menjadi saluran yang baik, Anda akan menerima aliran air terus menerus. Jika saluran itu Anda hambat, maka Anda akan hanya menjadi kubangan lumpur. Memberilah dengan sukacita, maka Anda pasti menang dalam permainan.

Sumber : The Success Principle, Jack Canfield/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami